Jumat, 28 April 2017

Single Parent ? Bukan Masalah


Jika Emak mendengar kata “Single Parent“, tentulah langsung terbersit pemikiran tentang perceraian. Di sekitar Emak memang seringkali kata “Single Parent“ pastilah disebabkan oleh  perceraian dan menjadi hal yang tabu.  Gelar yang pastinya Emak hindari seumur hidup tapi jika Emak melihat lagi latar belakang atau sebab, belum tentu karena perceraian.

Ada beberapa hal yang mungkin penyebab  Single Parent :
1. Perceraian.
2. Ditinggal mati pasangan.
Perceraian sendiri disebabkan oleh beberapa hal, seperti :
1. Ekonomi.
2. Keluarga.
3. Beda keyakinan.
4. Hadirnya orang ketiga.

Hal-hal diatas yang seringkali tidak Emak perhatikan, hingga kebanyakan disamakan penyebabnya dan terkadang menyudutkan pihak perempuan. Seolah-olah jika perempuan menjadi “Single Parent“ bisa dipastikan itu karena salahnya sendiri. Padahal belum tentu sepenuhnya kesalahan ada dipihak perempuan. Bukannya mendukung Emak menjadi single parent seperti yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Di mana menjadi single parent seringkali menjadi jalan yang paling cepat diambil Emak. Tanpa banyak pertimbangan terutama efek psikologi pada buah hati Emak.

Menjadi single parent merupakan beban yang cukup berat. Bagaiman tidak berat, di satu sisi Emak harus menjadi tulang punggung keluarga dan di sisi lain juga harus bisa mengurus anak-anak. Menjadi single parent walaupun bukan keinginan Emak namun dapat dijalani dengan hati lapang dan mengharap akan kebahagian di kemudian hari. Jika Emak menjalani "demi si buah hati", maka hari-hari yang dijalani tidak akan terasa berat. Walaupun terasa berat di awal namun jika Emak dapat menemukan kebahagian dan hikmah dibaliknya, tentualah akan terasa biasa-biasa saja.

Emak tidak akan mengeluh ataupun menyesali karena mungkin menjadi single parent sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang. Walaupun menjadi Single Parent tidak berarti buah hati Emak tidak bahagia dan tidak akan berhasil dikemudian hari. Sudah banyak contoh dari keberhasilan Emak yang Single Parent tapi dapat mendidik dan membuat buah hatinya sukses. Selama Emak dapat mengatur waktu juga menjaga emosi buah hatinya, maka hal-hal buruk dapat dihindari.

Selama Emak menjalaninya dengan ikhlas dan demi buah hati maka segala masalah yang mungkin akan terjadi akan dapat diatasi. Begitu juga pandangan negatif sekitar Emak, akan berubah dengan sendirinya. Apalagi masyarakat sekarang lebih cerdas dan dapat memilah-milah info yang didapat.

Semoga sedikit ulasan ini dapat menjadi masukan dan semangat bagi Emak yang mungkin sudah menjadi Single Parent. Tanpa ada maksud mengecilkan ataupun memandang sebelah mata pada Emak yang terpaksa atau lebih memilih menjadi Single Parent.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar